Pulau Tidung

Akhirnya tanggal 15-16 Juni 2019 kami bisa berwisata ke Pulau Tidung setelah berbulan-bulan kami menyisihkan waktu untuk ke sana dari segala kesibukan.

Pulau Tidung terbagi menjadi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah pulau ini berkembang ke arah wisata bahari seperti menyelam dan penelitian terhadap terumbu karang.

Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil dihubungkan oleh jembatan panjang yang dinamakan Jembatan Cinta oleh penduduk setempat yang terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kapal penumpang. Mulai September 2017, wisatawan bisa memilih transportasi alternatif KM Express Bahari, yang disediakan PT. Pelni, yang bisa mempercepat perjalanan menjadi 1 jam saja.

Sebagai salah satu tujuan wisata, di pulau tidung dapat ditemui perkampungan penduduk dan beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan. Terdapat jalan setapak yang panjang melewati fasilitas umum, seperti kantor polisi, sekolah setingkat SMU untuk para pelajar dari pulau sekeliling, kumpulan warung dan menuju ke jembatan cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil yang tanpa penduduk. Di awal jembatan penghubung ini ditemui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak anak kecil memperagakan loncat indah dari jembatan sebagai sarana bermain mereka.

Di penghujung jembatan, menapaki pantai Pulau Tidung Kecil, merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove, yang dapat ditelusuri dengan bersepeda, melalui jalan setapak yang dipenuhi dengan ilalang dan pantai sepi dengan pasir putihnya yang lembut. Untuk sarana permainan air atau watersport juga tersedia. Lokasi tepatnya terletak di bagian barat pulau tidung besar.